RasioNews, – Cianjur | Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur menargetkan pelaksanaan Sekolah Rakyat dapat dimulai pada tahun ajaran 2025/2026.
Saat ini, dua kecamatan yakni Kecamatan Campaka dan Kecamatan Cibinong telah dialokasikan sebagai lokasi awal program tersebut.
Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, S. Ag., mengatakan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program strategis nasional yang digagas Presiden Prabowo, dengan visi mencetak agen perubahan dari keluarga miskin melalui pendidikan berkualitas untuk memutus mata rantai kemiskinan.
“Ini program mulia, dan harus kita dukung. Visi utamanya adalah menghadirkan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem,” ujarnya.
Ruhli menjelaskan, misi Sekolah Rakyat mencakup enam poin penting, seperti menciptakan pendidikan berkualitas, menanamkan pola pikir kritis, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, memperkuat rasa percaya diri, membentuk karakter luhur, serta membangun integritas siswa, khususnya di jenjang SLTA.
- Advertisement -
Program ini mencakup tiga jenjang pendidikan: SD, SMP, dan SLTA, dan menyasar tiga kelompok utama yaitu, anak-anak dari keluarga miskin ekstrem (data melalui koordinasi dengan Dinas Sosial), anak berprestasi secara akademik, dan anak yang mendapat izin dari orang tua.
“Walaupun miskin dan berprestasi, jika tidak ada izin dari orang tua, tetap tidak bisa ikut program ini,” jelas Ruhli.
Materi pembelajaran di Sekolah Rakyat mencakup pendidikan formal sesuai kurikulum nasional, pendidikan karakter, kepemimpinan, keterampilan hidup, nasionalisme, dan keagamaan.
- Advertisement -
Meskipun pelaksana teknis pendidikan berada di bawah Dinas Pendidikan, namun penanggung jawab utama program ini adalah Kementerian Sosial (Kemensos). Di tingkat daerah, tanggung jawab tersebut dilimpahkan ke Dinas Sosial, sementara OPD lain seperti Dinas Kesehatan, Baperinda, dan Disdikpora berperan sebagai pendukung.
“Sebagai penunjang, kami siap membantu apa pun yang dibutuhkan oleh Dinas Sosial untuk menyukseskan program ini,” tegas Ruhli.
Ia menambahkan, program Sekolah Rakyat direncanakan mulai berjalan pada Juli 2025. Pemerintah pusat membagi pendekatan menjadi dua kategori: revitalisasi bangunan lama dan pembangunan dari nol.
“Untuk Cianjur, kita membangun dari nol. Dua lokasi sudah dialokasikan: Kecamatan Campaka untuk wilayah utara dan Kecamatan Cibinong untuk wilayah selatan,” jelasnya.
Ruhli mengungkap, ke depan Bupati Cianjur berharap setiap kecamatan memiliki Sekolah Rakyat. Namun, di tahap awal, minimal dua lokasi ini harus dapat mengakomodir kebutuhan pendidikan di Cianjur Utara dan Selatan.
“Alhamdulillah, lahan dan legalitasnya sudah clear. Kami sudah pastikan tidak ada polemik aset, dan sudah dilakukan proses hibah lahan untuk pendidikan bersama DPKAD,” tutupnya.
(Rijal/A Jm)