Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya melalui Dinas sosial menggelar pelatihan bagi Tim Percepatan Penurunan Stunting
(TPPS) kecamatan yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, pemuka masyarakat, dan perwakilan dari dinas terkait yang bertempat di gedung pendopo baru. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tim dalam menangani masalah stunting di wilayah tersebut.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan materi mengenai penyebab stunting, pentingnya gizi seimbang, dan strategi intervensi yang efektif, memaparkan data terkini mengenai prevalensi stunting dan dampaknya terhadap perkembangan anak.
Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tasikmalaya H. Opan Sopian S,Pd,, M. Pd., M.,Si. Saat di wawancarai menambahkan, Sesuai dengan undang-undang, rencana nasional penurunan stunting di Indonesia itu 14,7% .termasuk juga di dokumen perencanaan kita rencana pembangunan sampai 2024 ini sama.
Kondisi nya hari ini di 2023 ya kemarin kita di angka 20,7 walaupun sudah ada penurunan walaupun belom stabil,tapi melihat kepada hasil intervensi serentak kita berada di 9,3 itu sudah disitu, tapi untuk membuktikan itu akan di lakukan survei SSBI,” kata Kadis.
Kemudian Kadis menyebutkan, yang hari ini sedang berjalan, mudahan-mudahan hasil survei nya kita tunggu bersama seperti apa. Kita tidak berpatokan kepada angka angka tapi bagaimana upaya yang dilakukan oleh seluruh stakeholder kabupaten Tasikmalaya, itu percepatan penurunan stunting agar kita memang sampai sasaran 2024 ini.
- Advertisement -
Tercapai di angka 14% hasil SSBI besok, kita harapan seperti itu, tapi bukan angka angka tadi, tapi bagaimana upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini, oleh satgas penurunan stunting ini agar keluarga resiko stunting ini dapat diintervensi dengan baik, dapat di berikan informasi, komunikasi, edukasi agar mereka lebih memahami bagaimana pola asuh dengan baik,” tutur Kadis.
(Nuryadin)